Kamis, 20 November 2014

Latar Belakang Pembuatan Blog Saya

Assalamu'alaikum....
salam insan cendekia
   di sini saya ingin menjelaskan sedikit mengenai pembuatan blog saya. yang pertama adalah pemenuhan tugas dari guru TIk saya sewaktu SMP. kemudian lama kelamaan saya menjadi sangat tertarik dengan blog. akhirnya saya mencoba untuk lebih memperdalam ilmu-ilmu tentang blogg... yaaaa biar tidak ketinggalan jaman saja.
  lebih baik memanfaatkan teknologi yang ada untuk hal-hal yang berbau positif daripada menyalahgunakannya.. untuk para pengunjung, selamat bergabung di blog saya,. selamat membaca , dan jangan lupa sertakan seribu komentar untuk blog saya yang jauh dari kata sempurna ini.. wassalamualaikum,wr wb.
   Nadiatul Khasanahh,,,,,,


Moral remaja indonesia ingdalem babagan andhap ashor





Ing  Etimologi (asal saka èlmu tembung), Etika asalé saka basa Yunani, tegesipun ethos kesopanan utawa karakter adat. Ing Etika Kamus Umum Indonesia ateges kawruh saka prinsip moralitas (moral). Sauntara kuwi, miturut filsafat Etika bisa diarani minangka èlmu sing nylidhiki apa apik lan apa ala karo setan manungsa gati minangka adoh minangka bisa dikenal dening pikiran. Sejatine, rembagan Etika prilaku manungsa. Dene moral iku sing sesuai karo gagasan umum ditampa ing manungsa tumindak, kang becik lan kang cukup.
Saikine moral remaja bangsa Indonesia wis adoh soko “sempurna”. Geneo? Amargi remaja iku dewe wis ora ndue semangat kanggo nunjukake ing negara liya yen negara Indonesia iku negara sing nduweni andhap ashor sing apik. Maah saikine para remaja Indonesia nunjukake sifat sing ora pantes diudoh-udohno  marang wong liya.
Akeh sebab sing ndadekake para remaja nduweni sikap sing bertentangan karo tujuan negara Indonesia. Kayata : kirangipun pehatian saka wongtuo, pergaulan sing salah, kirangipun pengetahuan babagan agami, lan sanes-sanesipun. Mila para remaja sakniki kedah memperbaiki lan ngrubah sifat negatif.
Akeh cara sing bisa dilakoni kanggo njunjung moralitas remaja bangsa Indonesia. Saka cara sing sederhana, yaiku migunakake bahasa krama marang tiyang sepuh, utamnipun bapak lan ibu, saha para guru. Sakjane nerapaken kebiasaan ngoten nggih mboten abot yen sampun diniati kanthi sae. Nanging  kadang para remaja nduweni sifat gengsi marang kanca liyane.
Misale para remaja sing taseh sekolah. Ten sekolahan sampun wonten tata tertib “Harus Menggunakan Bahasa yang Benar dan Sopan” nanging yo taseh katah sing nglanggar. Padahal sekolahan wis nediyani fasilitas lan guru pembimbing sing mumpuni. Tapi kesadaran remaja durung bisa ditunjukake.
Akeh manfaat sing bisa dirasakake yen remaja gelem migunakake bahasa krama. Antawisipun inggih menika ; bangsa Indonesia  saged dados bangsa sing dikenal positif melalui etika para remaja sing gelem njunjung bahasa krama kanthi sae., lan katah manfaat sing liyane. Mila para remaja Indonesia padha semangato njunjung bahasa kesopanan, bahasa krama. Supaya bangsa Indonesia makmur, lan sejahtera.



Nama : Nadiatul Khasanah  XI IPA 1
Artikel Moralitas Remaja Indonesia jaman Globaisasi

Kamis, 06 November 2014

mekanisme peredaran darah hewan



Memahami Sistem Peredaran Darah Pada Hewan
Kategori : Darah
sistem peredaran darah hewan
Setiap organisme pasti melakukan kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang terdiri atas sel banyak ataukah tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Untuk menjalankan proses metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh organisme memerlukan makanan juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk mengedarkan materi tersebut, tubuh organisme telah mengenal sebuah sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi, dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh diedarkan. Sistem ini menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian ia dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini dimiliki oleh semua organisme, termasuk hewan. Apakah berbeda dengan sistem peredaran darah manusia? Simak uraian berikut ini.
Sisitem peredara darah atau sistem sirkulasi memiliki fungsi antara lain menjamin keberlangsungan kebutuhan rubuh terhadap nutrient juga oksigen, sebagai sarana pembuangan senyawa atau zat yang merupakan hasil sisa proses metabolisme, sebagai pengatur suhu di dalam tubuh serta menstabilkan tekanan dari dalam. Sistem peredaran darah pada hewan memiliki bentuk yang variatif, tergantung pada tingkatan kesempurnaan tubuh hewan tersebut. Misalnya saja pada protozoa bersilia, ia mengadakan sirkulasi tubuhnya dengan menggunakan sebuah organel bernama khoanosit. Sementara itu organisme bernama Coelentrata , ia melakukan sirkulasi dengan mengalirkan cairan menggunakan saluran yang khusus dan terdapat pada gastrovaskuler dengan silia.

Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan dibagi atas dua bagian yakni peredaran darah tertutup dan juga sistem peredaran darah terbuka. Pada sistem peredaran darah terbuka, tekanan darah yang dihasilkan dari kontraksi jantung cukup rendah sehingga sari makanan yang terdorong akan mengalir lebih lambat dengan demikian yang tiba ke sel juga akan tebatas jumlahnya. Hal ini akan berakibat pada aktifitas metabolisme yang ikut terbatas. Contoh hewan yang tubuhnya menggunakan sistem peredaran darah terbuka ini adalah molusca juga artropoda. Lebih spesifik lagi, contoh hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah cacing juga serangga seperti belalang dan lain-lain.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgRNoJz1GuL6fNPUCNRwnTjGnBkF9AclRX4NmNVRiDgMs87bMwAoUZWB0kaTgq7DqMrqVd0EA8cuyk8BwAnXdaYwBKLNysT6c3TSeWC2pS1YL-PXWQfHuJ9TP9pvHPXzYZ1L3pj2Bp93Q/s400/stop-pergaulan-bebas.jpg

Sementara itu, sistem peredaran darah tertutup adalah sistem dimana jantung akan memompa darah secara kontinyu atau terus menerus sehingga kemudian tekanan yang didapatkan tetap stabil dan mendorong darah lebih kuat, keluar dari pembuluh darah dan memasuki organ jantung dengan kecepatan yang baik. Secara umum, dalam sistem peredaran darah tertutup, darah akan mengalir mulai dari jantung menuju ke wilayah pembuluh kapiler dan kembali lagi pada organ jantung si hewan. Sistem peredaran darah tertutup ini mempunyai sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan sistem peredaran terbuka, di antaranya peredaran darah di dalam tubuh lebih stabil sehigga tekanan dalam pembuluh darah hewan juga ikut stabil. Adapun hewan yang memiliki sisitem peredaran darah tertutup adalah vertebrata antara lain katak, ikan, reptil juga burung.

peredaran darah terbuka dan tertutup


2. Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup
         Pada hewan tingkat tinggi terdapat 2 tipe sistem peredaran darah, yaitu sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
a. Sistem Peredaran Darah Terbuka
       Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel)
Karena tercampur. Hal ini merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda, misalnya Pada Daphnia dan belalang.
Pada Daphia dan Crustacea plasma darah umumnya tak berwarna dan mengandug sel ameboid dengan sel darah (korpuskula) yang bebas dalam plasma terlarut suatu pigmen yang disebut hemosianin (pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan oksigen kejaringan – jaringan.
      Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa arteri. Jantung berbentuk sadel atau tabung terbungkus oleh membran (Perikandrium). Jantung terletak di bagian tengah belakang dada dengan dinding otot yang tebal. Saluran arteri yang berasal dari jantung memiliki
katup-katup (valvula) untuk mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Arteri-arteri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Arteri optalmik (mata);
 terletak di median dorsal di atas lambung dan keluar menuju bagian muka (kemudian ke bawah bercabang-cabang menjadi dua).
2. Dua arteri antena; terletak bersebelahan dengan arteri optalmik menuju ke bagian muka, kemudian bercabang-cabang ke bawah. Arteri ini memberi darah ke daerah lambung, antena alat ekskresi, otot, dan jaringan kepala lainnya.
3. Dua saluran arteri hati;
 meninggalkan jantung menuju kelenjar pencernaan dan berada di bawah arteri antena.
4. Saluran arteri dorso abdominalis;
 menuju posterior dan berfungsi memberi darah ke dorsal ataupun abdomen.
Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut sinus. Dari sinus, darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.

b. Sistem Peredaran Darah Tertutup
      Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran.
      Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna m erah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah.
      Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh.
      Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung.

Sistem Peredaran Darah pada Hewan

1. Sistem Peredaran Darah pada Hewan

1. Sistem Peredaran Darah pada Avertebrata
Avertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Ada hewan yang belum memiliki peredaran darah, dan ada yang berupa peredaran darah terbuka, dan ada yang berupa peredaran darah tertutup.
a. Sistem peredaran darah tidak melalui peredaran darah
Hewan bersel satu (protozoa) tidak memiliki sistem peredaran darah. Gas yang dibutuhkan dan zat makanan yang akan diserap dilakukan secara difusi, karena tubuh hanya terdiri atas satu sel sehingga seluruh aktivitas metabolisme dilakukan oleh sel itu sendiri.
Banyak hewan jenis ini yang menggunakan organel selnya untuk metabolisme, seperti Paramaecium menggunakan vakuola kontraktif untuk mengedarkan zat makanan cair, dan mengunakan vakuola makanan untuk mengedarkan zat makanan padat.
Ada hewan yang menggunakan ronga sebagai saluran pencernaan sekaligus saluran yang dinamakan rongga gastrovaskuler.
Contoh Hydra dan Planaria.
b. Sistem peredaran darah terbuka
Dinamakan sistem peredaran darah terbuka karena darah ataupun homolimfa dialirkan tidak melalui pembuluh, tetapi langdung dialirkan ke dalam rongga tubuh. Sistem ini dijumpai pada hampir semua jenis Mollusca dan Arthropoda.
1) Sistem Peredaran darah Mollusca
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantungnya terdiri atas atrium dan ventrikel yang terletak di dalam rongga perikardial. Jika jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial atau sinus terus menuju ke jaringan tubuh.
Di dalam jaringan, darah akan membebaskan zat makanan dan menyerap zat-zat sisa. Selanjutnya darah akan menuju ke rongga perikardial terus jantung melalui ostium.
http://fernaliahalim.blog.com/files/2010/11/ghsdasa-e1289719127221.jpeg
2) Sistem peredaran darah pada Arthropoda
Alat peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut dengan hemolimfa.
Arah aliran darah hemolimfa adalah:
Bila Jantung pembuluh berdenyut, hemolimfa terpompa mengalir melalui arteri, lalu masuk kedalam rongga tubuh, masuk jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh kapiler, dari jaringan-jaringan tubuh akan kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan kepada sel-sel.
Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
http://fernaliahalim.blog.com/files/2010/11/09-serangga-300x275.jpg
c. Sistem Peredaran darah tertutup
Dinamakan sistem peredaran darah tertutup karena darah beredar di dalam pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan. Peredaran darah tertutup sederhana, contohnya pada cacing tanah.
SISTEM PEREDARAN DARAH ANELIDA
Alat peredaran darah cacing tanah berupa pembuluh darah punggung (dorsal) dan pembuluh darah perut (ventral) yang dihubungkan oleh pembuluh darah samping (lateral) serta embuluh kapiler.
Pembuluh darah samping pada segmen ke-7 sampai ke-11 terdiri atas 5 pasang lengkung aorta kelima pasang lengkung aorta inilah yang dianggap “Jantung cacing”.
Arah aliran darahnya:
Jika jantung dan pembuluh punggung berdenyut, darah akan mengalir menuju pembuluh perut dan pembuluh kapiler. Oksigen yang diserap kulit cacing secara difusi akan memasuki kapiler dan diikat heoglobin yang akan menuju pembuluh punggung untuk dipompakan keseluruh tubuh.
http://fernaliahalim.blog.com/files/2010/11/03-cacing-tanah-300x275.jpg
2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata
Sistem peredaran darah yang lebih kompleks terdapat pada vertebrata. Pusat peredaran darah vertebrata adalah jantung.
a. Sistem peredaran darah ikan
Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal, karena darah hanya satu kali melewati jantung.
Jantung ikan terdiri dari 2 ruang, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dinding atrium tipis, sehingga warna darah di dalamnya tampak memerah dengan jelas, sedangkan dinding biliknya cukup tebal, sehingga tampak lebih pucat.
Selain itu pada jantung ika terdapat sinus venosus yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
http://fernaliahalim.blog.com/files/2010/11/meitanisyah_4112009112511AM_Fish-Anatomy-300x196.jpg
Arah aliran darah:
1. Jantung—-> keluar melalui aorta ventral —> insang.
2. Di insang, aorta bercabang-cabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler.
3. Pada kapilker-kapiler terjadi pertukaran gas (CO2 dilepas, O2 diambil dari H2O).
4. Dari kapiler —> aorta dorsal —> ke kapiler-kapiler seluruh tubuh (mengedarkan O2 dan sari-sari makanan serta mengikat CO2 jantung lewat vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior).
b. Sistem peredaran darah amfibia
Sistem peredaran darah katak disebut peredaran darah ganda karena dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung dua kali. Pada masa larva (berudu) sistem peredaran darahnya menyerupai ikan.
Setelah metemorfosis menjadi katak, sistem peredaran darah mengalami perubahan yang sesuai untuk kehidupan dilingkungan darat.
Alat peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh nadi, kapiler, dan pembuluh balik. Jantung katak terdiri atas 3 ruang, yaitu 2 atrium (kanan=atrium dexter dan kiri= atrium sinister). Serta menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium dexter.
Arah aliran darah:
Darah yang kaya akan O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri lalu dilanjutkan ke ventrikel. Sedangkan dari darah yang miskin akan O2 dari bagian-bagian tubuh masuk ke atrium kiri dan masuk bergabung dengan darah yang kaya O2 ke ventrikel. Setelah itu darah yang kaya O2 dan darah Miskin O2 bercampur. Masuk ke jaringan tubuh (darah kaya O2) dan paru-paru dan kulit (darah miskin O2).
c. Sistem peredaran darah reptilia
Sistem peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda, jantung reptilia atas 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan kiri) serta ventrikel (kanan kiri). Sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri umumnya belum sempurna. Pada buaya, sekat ventrikel hampir sempurna dan hanya terdapat suatu lubang yang disebut foramen panizzae.
Adanya foramen panizzae memungkinkanpemberian oksige ke alat-alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu menyelam dalam air.
Arah aliran darah:
1) Dari ventrikel jantung ada dua aorta yang membelok ke kanan dan ke kiri.
2) Dari tiap aorta tersebut bercabang-cabang arteri kecil yang menuju ke berbagai organ tubuh.
3) Setelah sampai di kapiler darah kembali ke jantung.
d. Sistem peredaran darah burung
Sistem peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda. Jantung burung terbagi 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan kiri) serta 2 ventrikel (kanan kiri). Sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran antara darah yang kaya dan miskin oksigen. Dibandingkan dngan vertebrata lainnya, darah aorta burung mengandung lebih banyak oksigen. Busur aorta pada burung hanya ada satu, yaitu arcus aorta yang menuju ke sebelah kanan.
Arah aliran darah:
1) Darah dari vena (membawa CO2) —> serambi kanan —> dipompa keluar melalui arteri dada —> paru-paru.
2) Dalam paru-paru (darah melepas CO2 dan mengambil O2)—> serambi kiri —> darah dipompa keluar melalui aorta untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
3) Aorta bercabang-cabang menjadi pembuluh kapiler yang terdapat dalam jaringan.
4) Dalam jaringan, pembuluh kapiler darah (memeberi O2 dan mengambil CO2 dan air) —> vena —> serambi kanan —> dst.
Sistem Peredaran Darah pada Avertebrata
Avertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Ada hewan yang belum memiliki peredaran darah, dan ada yang berupa peredaran darah terbuka, dan ada yang berupa peredaran darah tertutup.
a. Sistem peredaran darah tidak melalui peredaran darah
Hewan bersel satu (protozoa) tidak memiliki sistem peredaran darah. Gas yang dibutuhkan dan zat makanan yang akan diserap dilakukan secara difusi, karena tubuh hanya terdiri atas satu sel sehingga seluruh aktivitas metabolisme dilakukan oleh sel itu sendiri.
Banyak hewan jenis ini yang menggunakan organel selnya untuk metabolisme, seperti Paramaecium menggunakan vakuola kontraktif untuk mengedarkan zat makanan cair, dan mengunakan vakuola makanan untuk mengedarkan zat makanan padat.
Ada hewan yang menggunakan ronga sebagai saluran pencernaan sekaligus saluran yang dinamakan rongga gastrovaskuler.
Contoh Hydra dan Planaria.
b. Sistem peredaran darah terbuka
Dinamakan sistem peredaran darah terbuka karena darah ataupun homolimfa dialirkan tidak melalui pembuluh, tetapi langdung dialirkan ke dalam rongga tubuh. Sistem ini dijumpai pada hampir semua jenis Mollusca dan Arthropoda.
1) Sistem Peredaran darah Mollusca
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantungnya terdiri atas atrium dan ventrikel yang terletak di dalam rongga perikardial. Jika jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial atau sinus terus menuju ke jaringan tubuh.
Di dalam jaringan, darah akan membebaskan zat makanan dan menyerap zat-zat sisa. Selanjutnya darah akan menuju ke rongga perikardial terus jantung melalui ostium.
http://fernaliahalim.blog.com/files/2010/11/ghsdasa-e1289719127221.jpeg
2) Sistem peredaran darah pada Arthropoda
Alat peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut dengan hemolimfa.
Arah aliran darah hemolimfa adalah:
Bila Jantung pembuluh berdenyut, hemolimfa terpompa mengalir melalui arteri, lalu masuk kedalam rongga tubuh, masuk jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh kapiler, dari jaringan-jaringan tubuh akan kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan kepada sel-sel.
Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
http://fernaliahalim.blog.com/files/2010/11/09-serangga-300x275.jpg
c. Sistem Peredaran darah tertutup
Dinamakan sistem peredaran darah tertutup karena darah beredar di dalam pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan. Peredaran darah tertutup sederhana, contohnya pada cacing tanah.
SISTEM PEREDARAN DARAH ANELIDA
Alat peredaran darah cacing tanah berupa pembuluh darah punggung (dorsal) dan pembuluh darah perut (ventral) yang dihubungkan oleh pembuluh darah samping (lateral) serta embuluh kapiler.
Pembuluh darah samping pada segmen ke-7 sampai ke-11 terdiri atas 5 pasang lengkung aorta kelima pasang lengkung aorta inilah yang dianggap “Jantung cacing”.
Arah aliran darahnya:
Jika jantung dan pembuluh punggung berdenyut, darah akan mengalir menuju pembuluh perut dan pembuluh kapiler. Oksigen yang diserap kulit cacing secara difusi akan memasuki kapiler dan diikat heoglobin yang akan menuju pembuluh punggung untuk dipompakan keseluruh tubuh.
http://fernaliahalim.blog.com/files/2010/11/03-cacing-tanah-300x275.jpg
2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata
Sistem peredaran darah yang lebih kompleks terdapat pada vertebrata. Pusat peredaran darah vertebrata adalah jantung.
a. Sistem peredaran darah ikan
Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal, karena darah hanya satu kali melewati jantung.
Jantung ikan terdiri dari 2 ruang, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dinding atrium tipis, sehingga warna darah di dalamnya tampak memerah dengan jelas, sedangkan dinding biliknya cukup tebal, sehingga tampak lebih pucat.
Selain itu pada jantung ika terdapat sinus venosus yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
http://fernaliahalim.blog.com/files/2010/11/meitanisyah_4112009112511AM_Fish-Anatomy-300x196.jpg
Arah aliran darah:
1. Jantung—-> keluar melalui aorta ventral —> insang.
2. Di insang, aorta bercabang-cabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler.
3. Pada kapilker-kapiler terjadi pertukaran gas (CO2 dilepas, O2 diambil dari H2O).
4. Dari kapiler —> aorta dorsal —> ke kapiler-kapiler seluruh tubuh (mengedarkan O2 dan sari-sari makanan serta mengikat CO2 jantung lewat vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior).
b. Sistem peredaran darah amfibia
Sistem peredaran darah katak disebut peredaran darah ganda karena dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung dua kali. Pada masa larva (berudu) sistem peredaran darahnya menyerupai ikan.
Setelah metemorfosis menjadi katak, sistem peredaran darah mengalami perubahan yang sesuai untuk kehidupan dilingkungan darat.
Alat peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh nadi, kapiler, dan pembuluh balik. Jantung katak terdiri atas 3 ruang, yaitu 2 atrium (kanan=atrium dexter dan kiri= atrium sinister). Serta menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium dexter.
Arah aliran darah:
Darah yang kaya akan O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri lalu dilanjutkan ke ventrikel. Sedangkan dari darah yang miskin akan O2 dari bagian-bagian tubuh masuk ke atrium kiri dan masuk bergabung dengan darah yang kaya O2 ke ventrikel. Setelah itu darah yang kaya O2 dan darah Miskin O2 bercampur. Masuk ke jaringan tubuh (darah kaya O2) dan paru-paru dan kulit (darah miskin O2).
c. Sistem peredaran darah reptilia
Sistem peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda, jantung reptilia atas 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan kiri) serta ventrikel (kanan kiri). Sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri umumnya belum sempurna. Pada buaya, sekat ventrikel hampir sempurna dan hanya terdapat suatu lubang yang disebut foramen panizzae.
Adanya foramen panizzae memungkinkanpemberian oksige ke alat-alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu menyelam dalam air.
Arah aliran darah:
1) Dari ventrikel jantung ada dua aorta yang membelok ke kanan dan ke kiri.
2) Dari tiap aorta tersebut bercabang-cabang arteri kecil yang menuju ke berbagai organ tubuh.
3) Setelah sampai di kapiler darah kembali ke jantung.
d. Sistem peredaran darah burung
Sistem peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda. Jantung burung terbagi 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan kiri) serta 2 ventrikel (kanan kiri). Sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran antara darah yang kaya dan miskin oksigen. Dibandingkan dngan vertebrata lainnya, darah aorta burung mengandung lebih banyak oksigen. Busur aorta pada burung hanya ada satu, yaitu arcus aorta yang menuju ke sebelah kanan.
Arah aliran darah:
1) Darah dari vena (membawa CO2) —> serambi kanan —> dipompa keluar melalui arteri dada —> paru-paru.
2) Dalam paru-paru (darah melepas CO2 dan mengambil O2)—> serambi kiri —> darah dipompa keluar melalui aorta untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
3) Aorta bercabang-cabang menjadi pembuluh kapiler yang terdapat dalam jaringan.
4) Dalam jaringan, pembuluh kapiler darah (memeberi O2 dan mengambil CO2 dan air) —> vena —> serambi kanan —> dst.