Assalamu'alaikum....
salam insan cendekia
di sini saya ingin menjelaskan sedikit mengenai pembuatan blog saya. yang pertama adalah pemenuhan tugas dari guru TIk saya sewaktu SMP. kemudian lama kelamaan saya menjadi sangat tertarik dengan blog. akhirnya saya mencoba untuk lebih memperdalam ilmu-ilmu tentang blogg... yaaaa biar tidak ketinggalan jaman saja.
lebih baik memanfaatkan teknologi yang ada untuk hal-hal yang berbau positif daripada menyalahgunakannya.. untuk para pengunjung, selamat bergabung di blog saya,. selamat membaca , dan jangan lupa sertakan seribu komentar untuk blog saya yang jauh dari kata sempurna ini.. wassalamualaikum,wr wb.
Nadiatul Khasanahh,,,,,,
Kamis, 20 November 2014
Moral remaja indonesia ingdalem babagan andhap ashor
Ing Etimologi (asal
saka èlmu tembung), Etika asalé saka basa Yunani, tegesipun ethos kesopanan utawa
karakter adat. Ing Etika Kamus Umum
Indonesia ateges kawruh saka prinsip moralitas (moral). Sauntara kuwi, miturut filsafat
Etika bisa diarani minangka èlmu sing nylidhiki
apa apik lan apa
ala karo setan manungsa
gati minangka adoh minangka bisa dikenal dening pikiran.
Sejatine, rembagan Etika prilaku manungsa. Dene moral iku sing sesuai karo gagasan umum
ditampa ing manungsa
tumindak, kang becik lan kang
cukup.
Saikine moral remaja bangsa Indonesia wis adoh
soko “sempurna”. Geneo? Amargi remaja iku dewe wis ora ndue semangat kanggo
nunjukake ing negara liya yen negara Indonesia iku negara sing nduweni andhap
ashor sing apik. Maah saikine para remaja Indonesia nunjukake sifat sing ora
pantes diudoh-udohno marang wong liya.
Akeh sebab sing ndadekake para remaja nduweni
sikap sing bertentangan karo tujuan negara Indonesia. Kayata : kirangipun
pehatian saka wongtuo, pergaulan sing salah, kirangipun pengetahuan babagan
agami, lan sanes-sanesipun. Mila para remaja sakniki kedah memperbaiki lan
ngrubah sifat negatif.
Akeh cara sing bisa dilakoni kanggo njunjung
moralitas remaja bangsa Indonesia. Saka cara sing sederhana, yaiku migunakake
bahasa krama marang tiyang sepuh, utamnipun bapak lan ibu, saha para guru. Sakjane
nerapaken kebiasaan ngoten nggih mboten abot yen sampun diniati kanthi sae. Nanging
kadang para remaja nduweni sifat gengsi
marang kanca liyane.
Misale para remaja sing taseh sekolah. Ten sekolahan
sampun wonten tata tertib “Harus Menggunakan Bahasa yang Benar dan Sopan” nanging
yo taseh katah sing nglanggar. Padahal sekolahan wis nediyani fasilitas lan guru
pembimbing sing mumpuni. Tapi kesadaran remaja durung bisa ditunjukake.
Akeh manfaat sing bisa dirasakake yen remaja
gelem migunakake bahasa krama. Antawisipun inggih menika ; bangsa
Indonesia saged dados bangsa sing
dikenal positif melalui etika para remaja sing gelem njunjung bahasa krama
kanthi sae., lan katah manfaat sing liyane. Mila para remaja Indonesia padha
semangato njunjung bahasa kesopanan, bahasa krama. Supaya bangsa Indonesia
makmur, lan sejahtera.
Nama :
Nadiatul Khasanah XI IPA 1
Artikel Moralitas Remaja Indonesia
jaman Globaisasi
Jumat, 07 November 2014
Kamis, 06 November 2014
mekanisme peredaran darah hewan
Memahami
Sistem Peredaran Darah Pada Hewan
Kategori : Darah
Setiap organisme pasti melakukan
kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang
terdiri atas sel banyak ataukah tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam
sel. Untuk menjalankan proses metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh
organisme memerlukan makanan juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh
organisme agar bisa menjalankan aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk
mengedarkan materi tersebut, tubuh organisme telah mengenal sebuah sistem yang
dikenal dengan nama sirkulasi, dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh
tubuh diedarkan. Sistem ini menggunakan darah sebagai alat transportasinya,
sehingga kemudian ia dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah.
Sisitem ini dimiliki oleh semua organisme, termasuk hewan. Apakah berbeda
dengan sistem peredaran darah manusia? Simak uraian berikut ini.
Sisitem peredara darah atau sistem
sirkulasi memiliki fungsi antara lain menjamin keberlangsungan kebutuhan rubuh
terhadap nutrient juga oksigen, sebagai sarana pembuangan senyawa atau zat yang
merupakan hasil sisa proses metabolisme, sebagai pengatur suhu di dalam tubuh
serta menstabilkan tekanan dari dalam. Sistem peredaran darah pada hewan
memiliki bentuk yang variatif, tergantung pada tingkatan kesempurnaan tubuh
hewan tersebut. Misalnya saja pada protozoa bersilia, ia mengadakan sirkulasi
tubuhnya dengan menggunakan sebuah organel bernama khoanosit. Sementara itu
organisme bernama Coelentrata , ia melakukan sirkulasi dengan mengalirkan
cairan menggunakan saluran yang khusus dan terdapat pada gastrovaskuler dengan
silia.
Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan dibagi atas dua bagian yakni peredaran darah tertutup dan juga sistem peredaran darah terbuka. Pada sistem peredaran darah terbuka, tekanan darah yang dihasilkan dari kontraksi jantung cukup rendah sehingga sari makanan yang terdorong akan mengalir lebih lambat dengan demikian yang tiba ke sel juga akan tebatas jumlahnya. Hal ini akan berakibat pada aktifitas metabolisme yang ikut terbatas. Contoh hewan yang tubuhnya menggunakan sistem peredaran darah terbuka ini adalah molusca juga artropoda. Lebih spesifik lagi, contoh hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah cacing juga serangga seperti belalang dan lain-lain.
Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan dibagi atas dua bagian yakni peredaran darah tertutup dan juga sistem peredaran darah terbuka. Pada sistem peredaran darah terbuka, tekanan darah yang dihasilkan dari kontraksi jantung cukup rendah sehingga sari makanan yang terdorong akan mengalir lebih lambat dengan demikian yang tiba ke sel juga akan tebatas jumlahnya. Hal ini akan berakibat pada aktifitas metabolisme yang ikut terbatas. Contoh hewan yang tubuhnya menggunakan sistem peredaran darah terbuka ini adalah molusca juga artropoda. Lebih spesifik lagi, contoh hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah cacing juga serangga seperti belalang dan lain-lain.
Sementara itu, sistem peredaran darah tertutup adalah sistem dimana jantung akan memompa darah secara kontinyu atau terus menerus sehingga kemudian tekanan yang didapatkan tetap stabil dan mendorong darah lebih kuat, keluar dari pembuluh darah dan memasuki organ jantung dengan kecepatan yang baik. Secara umum, dalam sistem peredaran darah tertutup, darah akan mengalir mulai dari jantung menuju ke wilayah pembuluh kapiler dan kembali lagi pada organ jantung si hewan. Sistem peredaran darah tertutup ini mempunyai sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan sistem peredaran terbuka, di antaranya peredaran darah di dalam tubuh lebih stabil sehigga tekanan dalam pembuluh darah hewan juga ikut stabil. Adapun hewan yang memiliki sisitem peredaran darah tertutup adalah vertebrata antara lain katak, ikan, reptil juga burung.
peredaran darah terbuka dan tertutup
2. Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup
Pada hewan tingkat tinggi terdapat 2 tipe sistem peredaran darah, yaitu sistem
peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh
(jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara
langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran
darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan
yang mengisi ruang antarsel)
Karena tercampur. Hal ini merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda, misalnya Pada Daphnia dan belalang.
Pada Daphia dan Crustacea plasma darah umumnya tak berwarna dan mengandug sel ameboid dengan sel darah (korpuskula) yang bebas dalam plasma terlarut suatu pigmen yang disebut hemosianin (pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan oksigen kejaringan – jaringan.
Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa arteri. Jantung berbentuk sadel atau tabung terbungkus oleh membran (Perikandrium). Jantung terletak di bagian tengah belakang dada dengan dinding otot yang tebal. Saluran arteri yang berasal dari jantung memiliki
katup-katup (valvula) untuk mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Arteri-arteri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Arteri optalmik (mata); terletak di median dorsal di atas lambung dan keluar menuju bagian muka (kemudian ke bawah bercabang-cabang menjadi dua).
2. Dua arteri antena; terletak bersebelahan dengan arteri optalmik menuju ke bagian muka, kemudian bercabang-cabang ke bawah. Arteri ini memberi darah ke daerah lambung, antena alat ekskresi, otot, dan jaringan kepala lainnya.
3. Dua saluran arteri hati; meninggalkan jantung menuju kelenjar pencernaan dan berada di bawah arteri antena.
4. Saluran arteri dorso abdominalis; menuju posterior dan berfungsi memberi darah ke dorsal ataupun abdomen.
Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut sinus. Dari sinus, darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.
Karena tercampur. Hal ini merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda, misalnya Pada Daphnia dan belalang.
Pada Daphia dan Crustacea plasma darah umumnya tak berwarna dan mengandug sel ameboid dengan sel darah (korpuskula) yang bebas dalam plasma terlarut suatu pigmen yang disebut hemosianin (pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan oksigen kejaringan – jaringan.
Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa arteri. Jantung berbentuk sadel atau tabung terbungkus oleh membran (Perikandrium). Jantung terletak di bagian tengah belakang dada dengan dinding otot yang tebal. Saluran arteri yang berasal dari jantung memiliki
katup-katup (valvula) untuk mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Arteri-arteri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Arteri optalmik (mata); terletak di median dorsal di atas lambung dan keluar menuju bagian muka (kemudian ke bawah bercabang-cabang menjadi dua).
2. Dua arteri antena; terletak bersebelahan dengan arteri optalmik menuju ke bagian muka, kemudian bercabang-cabang ke bawah. Arteri ini memberi darah ke daerah lambung, antena alat ekskresi, otot, dan jaringan kepala lainnya.
3. Dua saluran arteri hati; meninggalkan jantung menuju kelenjar pencernaan dan berada di bawah arteri antena.
4. Saluran arteri dorso abdominalis; menuju posterior dan berfungsi memberi darah ke dorsal ataupun abdomen.
Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut sinus. Dari sinus, darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan
melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran.
Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna m erah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah.
Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung.
contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran.
Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna m erah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah.
Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung.
Diperoleh
dari "http://www.crayonpedia.org
Sistem Peredaran Darah pada Hewan
1. Sistem Peredaran Darah pada Hewan
1. Sistem Peredaran Darah pada
Avertebrata
Avertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang
belakang. Ada hewan yang belum memiliki peredaran darah, dan ada yang berupa
peredaran darah terbuka, dan ada yang berupa peredaran darah tertutup.
a. Sistem peredaran darah tidak melalui
peredaran darah
Hewan bersel satu (protozoa) tidak memiliki
sistem peredaran darah. Gas yang dibutuhkan dan zat makanan yang akan diserap
dilakukan secara difusi, karena tubuh hanya terdiri atas satu sel sehingga
seluruh aktivitas metabolisme dilakukan oleh sel itu sendiri.
Banyak hewan jenis ini yang menggunakan organel
selnya untuk metabolisme, seperti Paramaecium menggunakan vakuola
kontraktif untuk mengedarkan zat makanan cair, dan mengunakan vakuola makanan
untuk mengedarkan zat makanan padat.
Ada hewan yang menggunakan ronga sebagai saluran
pencernaan sekaligus saluran yang dinamakan rongga gastrovaskuler.
Contoh Hydra dan Planaria.
b. Sistem peredaran darah terbuka
Dinamakan sistem peredaran darah terbuka karena
darah ataupun homolimfa dialirkan tidak melalui pembuluh, tetapi langdung
dialirkan ke dalam rongga tubuh. Sistem ini dijumpai pada hampir semua jenis Mollusca
dan Arthropoda.
1) Sistem Peredaran darah Mollusca
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung
dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantungnya terdiri atas atrium dan
ventrikel yang terletak di dalam rongga perikardial. Jika jantung berdenyut,
darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial atau sinus terus menuju
ke jaringan tubuh.
Di dalam jaringan, darah akan membebaskan zat
makanan dan menyerap zat-zat sisa. Selanjutnya darah akan menuju ke rongga
perikardial terus jantung melalui ostium.
2) Sistem peredaran darah pada Arthropoda
Alat peredaran darah serangga terdiri atas
jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh
serangga disebut dengan hemolimfa.
Arah aliran darah hemolimfa adalah:
Bila Jantung pembuluh berdenyut, hemolimfa
terpompa mengalir melalui arteri, lalu masuk kedalam rongga tubuh, masuk
jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh kapiler, dari
jaringan-jaringan tubuh akan kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat
makanan kepada sel-sel.
Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga
tidak mengikat oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari
makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang
memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
c. Sistem Peredaran darah tertutup
Dinamakan sistem peredaran darah tertutup karena
darah beredar di dalam pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan. Peredaran
darah tertutup sederhana, contohnya pada cacing tanah.
SISTEM PEREDARAN DARAH ANELIDA
Alat peredaran darah cacing tanah berupa pembuluh
darah punggung (dorsal) dan pembuluh darah perut (ventral) yang dihubungkan
oleh pembuluh darah samping (lateral) serta embuluh kapiler.
Pembuluh darah samping pada segmen ke-7 sampai
ke-11 terdiri atas 5 pasang lengkung aorta kelima pasang lengkung aorta inilah
yang dianggap “Jantung cacing”.
Arah aliran darahnya:
Jika jantung dan pembuluh punggung berdenyut,
darah akan mengalir menuju pembuluh perut dan pembuluh kapiler. Oksigen yang
diserap kulit cacing secara difusi akan memasuki kapiler dan diikat heoglobin
yang akan menuju pembuluh punggung untuk dipompakan keseluruh tubuh.
2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata
Sistem peredaran darah yang lebih kompleks
terdapat pada vertebrata. Pusat peredaran darah vertebrata adalah jantung.
a. Sistem peredaran darah ikan
Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran
darah tunggal, karena darah hanya satu kali melewati jantung.
Jantung ikan terdiri dari 2 ruang, yaitu satu
atrium dan satu ventrikel. Dinding atrium tipis, sehingga warna darah di
dalamnya tampak memerah dengan jelas, sedangkan dinding biliknya cukup tebal,
sehingga tampak lebih pucat.
Selain itu pada jantung ika terdapat sinus
venosus yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior.
Arah aliran darah:
1. Jantung—-> keluar melalui aorta ventral
—> insang.
2. Di insang, aorta bercabang-cabang menjadi
arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler.
3. Pada kapilker-kapiler terjadi pertukaran gas
(CO2 dilepas, O2 diambil dari H2O).
4. Dari kapiler —> aorta dorsal —> ke
kapiler-kapiler seluruh tubuh (mengedarkan O2 dan sari-sari makanan serta
mengikat CO2 jantung lewat vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior).
b. Sistem peredaran darah amfibia
Sistem peredaran darah katak disebut peredaran
darah ganda karena dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung dua
kali. Pada masa larva (berudu) sistem peredaran darahnya menyerupai ikan.
Setelah metemorfosis menjadi katak, sistem
peredaran darah mengalami perubahan yang sesuai untuk kehidupan dilingkungan
darat.
Alat peredaran darah terdiri atas jantung,
pembuluh nadi, kapiler, dan pembuluh balik. Jantung katak terdiri atas 3 ruang,
yaitu 2 atrium (kanan=atrium dexter dan kiri= atrium sinister). Serta menampung
darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium dexter.
Arah aliran darah:
Darah yang kaya akan O2 dari paru-paru dan kulit
masuk ke atrium kiri lalu dilanjutkan ke ventrikel. Sedangkan dari darah yang
miskin akan O2 dari bagian-bagian tubuh masuk ke atrium kiri dan masuk
bergabung dengan darah yang kaya O2 ke ventrikel. Setelah itu darah yang kaya
O2 dan darah Miskin O2 bercampur. Masuk ke jaringan tubuh (darah kaya O2) dan
paru-paru dan kulit (darah miskin O2).
c. Sistem peredaran darah reptilia
Sistem peredaran darah reptilia merupakan
peredaran darah ganda, jantung reptilia atas 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan
kiri) serta ventrikel (kanan kiri). Sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel
kiri umumnya belum sempurna. Pada buaya, sekat ventrikel hampir sempurna dan
hanya terdapat suatu lubang yang disebut foramen panizzae.
Adanya foramen panizzae memungkinkanpemberian
oksige ke alat-alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung
sewaktu menyelam dalam air.
Arah aliran darah:
1) Dari ventrikel jantung ada dua aorta yang
membelok ke kanan dan ke kiri.
2) Dari tiap aorta tersebut bercabang-cabang
arteri kecil yang menuju ke berbagai organ tubuh.
3) Setelah sampai di kapiler darah kembali ke
jantung.
d. Sistem peredaran darah burung
Sistem peredaran darah burung merupakan peredaran
darah ganda. Jantung burung terbagi 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan kiri) serta
2 ventrikel (kanan kiri). Sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan
sempurna sehingga tidak terjadi percampuran antara darah yang kaya dan miskin
oksigen. Dibandingkan dngan vertebrata lainnya, darah aorta burung mengandung
lebih banyak oksigen. Busur aorta pada burung hanya ada satu, yaitu arcus aorta
yang menuju ke sebelah kanan.
Arah aliran darah:
1) Darah dari vena (membawa CO2) —> serambi
kanan —> dipompa keluar melalui arteri dada —> paru-paru.
2) Dalam paru-paru (darah melepas CO2 dan
mengambil O2)—> serambi kiri —> darah dipompa keluar melalui aorta untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.
3) Aorta bercabang-cabang menjadi pembuluh
kapiler yang terdapat dalam jaringan.
4) Dalam jaringan, pembuluh kapiler darah
(memeberi O2 dan mengambil CO2 dan air) —> vena —> serambi kanan —>
dst.
Sistem Peredaran Darah pada Avertebrata
Avertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang
belakang. Ada hewan yang belum memiliki peredaran darah, dan ada yang berupa
peredaran darah terbuka, dan ada yang berupa peredaran darah tertutup.
a. Sistem peredaran darah tidak melalui
peredaran darah
Hewan bersel satu (protozoa) tidak memiliki
sistem peredaran darah. Gas yang dibutuhkan dan zat makanan yang akan diserap
dilakukan secara difusi, karena tubuh hanya terdiri atas satu sel sehingga
seluruh aktivitas metabolisme dilakukan oleh sel itu sendiri.
Banyak hewan jenis ini yang menggunakan organel
selnya untuk metabolisme, seperti Paramaecium menggunakan vakuola
kontraktif untuk mengedarkan zat makanan cair, dan mengunakan vakuola makanan
untuk mengedarkan zat makanan padat.
Ada hewan yang menggunakan ronga sebagai saluran
pencernaan sekaligus saluran yang dinamakan rongga gastrovaskuler.
Contoh Hydra dan Planaria.
b. Sistem peredaran darah terbuka
Dinamakan sistem peredaran darah terbuka karena
darah ataupun homolimfa dialirkan tidak melalui pembuluh, tetapi langdung
dialirkan ke dalam rongga tubuh. Sistem ini dijumpai pada hampir semua jenis Mollusca
dan Arthropoda.
1) Sistem Peredaran darah Mollusca
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung
dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantungnya terdiri atas atrium dan
ventrikel yang terletak di dalam rongga perikardial. Jika jantung berdenyut,
darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial atau sinus terus menuju
ke jaringan tubuh.
Di dalam jaringan, darah akan membebaskan zat
makanan dan menyerap zat-zat sisa. Selanjutnya darah akan menuju ke rongga
perikardial terus jantung melalui ostium.
2) Sistem peredaran darah pada Arthropoda
Alat peredaran darah serangga terdiri atas
jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh
serangga disebut dengan hemolimfa.
Arah aliran darah hemolimfa adalah:
Bila Jantung pembuluh berdenyut, hemolimfa
terpompa mengalir melalui arteri, lalu masuk kedalam rongga tubuh, masuk
jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh kapiler, dari
jaringan-jaringan tubuh akan kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat
makanan kepada sel-sel.
Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga
tidak mengikat oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari
makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang
memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
c. Sistem Peredaran darah tertutup
Dinamakan sistem peredaran darah tertutup karena
darah beredar di dalam pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan. Peredaran
darah tertutup sederhana, contohnya pada cacing tanah.
SISTEM PEREDARAN DARAH ANELIDA
Alat peredaran darah cacing tanah berupa pembuluh
darah punggung (dorsal) dan pembuluh darah perut (ventral) yang dihubungkan
oleh pembuluh darah samping (lateral) serta embuluh kapiler.
Pembuluh darah samping pada segmen ke-7 sampai
ke-11 terdiri atas 5 pasang lengkung aorta kelima pasang lengkung aorta inilah
yang dianggap “Jantung cacing”.
Arah aliran darahnya:
Jika jantung dan pembuluh punggung berdenyut,
darah akan mengalir menuju pembuluh perut dan pembuluh kapiler. Oksigen yang
diserap kulit cacing secara difusi akan memasuki kapiler dan diikat heoglobin
yang akan menuju pembuluh punggung untuk dipompakan keseluruh tubuh.
2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata
Sistem peredaran darah yang lebih kompleks
terdapat pada vertebrata. Pusat peredaran darah vertebrata adalah jantung.
a. Sistem peredaran darah ikan
Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran
darah tunggal, karena darah hanya satu kali melewati jantung.
Jantung ikan terdiri dari 2 ruang, yaitu satu
atrium dan satu ventrikel. Dinding atrium tipis, sehingga warna darah di
dalamnya tampak memerah dengan jelas, sedangkan dinding biliknya cukup tebal,
sehingga tampak lebih pucat.
Selain itu pada jantung ika terdapat sinus
venosus yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior.
Arah aliran darah:
1. Jantung—-> keluar melalui aorta ventral
—> insang.
2. Di insang, aorta bercabang-cabang menjadi
arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler.
3. Pada kapilker-kapiler terjadi pertukaran gas
(CO2 dilepas, O2 diambil dari H2O).
4. Dari kapiler —> aorta dorsal —> ke
kapiler-kapiler seluruh tubuh (mengedarkan O2 dan sari-sari makanan serta
mengikat CO2 jantung lewat vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior).
b. Sistem peredaran darah amfibia
Sistem peredaran darah katak disebut peredaran
darah ganda karena dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung dua
kali. Pada masa larva (berudu) sistem peredaran darahnya menyerupai ikan.
Setelah metemorfosis menjadi katak, sistem
peredaran darah mengalami perubahan yang sesuai untuk kehidupan dilingkungan
darat.
Alat peredaran darah terdiri atas jantung,
pembuluh nadi, kapiler, dan pembuluh balik. Jantung katak terdiri atas 3 ruang,
yaitu 2 atrium (kanan=atrium dexter dan kiri= atrium sinister). Serta menampung
darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium dexter.
Arah aliran darah:
Darah yang kaya akan O2 dari paru-paru dan kulit
masuk ke atrium kiri lalu dilanjutkan ke ventrikel. Sedangkan dari darah yang
miskin akan O2 dari bagian-bagian tubuh masuk ke atrium kiri dan masuk
bergabung dengan darah yang kaya O2 ke ventrikel. Setelah itu darah yang kaya
O2 dan darah Miskin O2 bercampur. Masuk ke jaringan tubuh (darah kaya O2) dan
paru-paru dan kulit (darah miskin O2).
c. Sistem peredaran darah reptilia
Sistem peredaran darah reptilia merupakan
peredaran darah ganda, jantung reptilia atas 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan
kiri) serta ventrikel (kanan kiri). Sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel
kiri umumnya belum sempurna. Pada buaya, sekat ventrikel hampir sempurna dan
hanya terdapat suatu lubang yang disebut foramen panizzae.
Adanya foramen panizzae memungkinkanpemberian
oksige ke alat-alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung
sewaktu menyelam dalam air.
Arah aliran darah:
1) Dari ventrikel jantung ada dua aorta yang
membelok ke kanan dan ke kiri.
2) Dari tiap aorta tersebut bercabang-cabang
arteri kecil yang menuju ke berbagai organ tubuh.
3) Setelah sampai di kapiler darah kembali ke
jantung.
d. Sistem peredaran darah burung
Sistem peredaran darah burung merupakan peredaran
darah ganda. Jantung burung terbagi 4 ruang, yaitu 2 atrium (kanan kiri) serta
2 ventrikel (kanan kiri). Sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan
sempurna sehingga tidak terjadi percampuran antara darah yang kaya dan miskin
oksigen. Dibandingkan dngan vertebrata lainnya, darah aorta burung mengandung
lebih banyak oksigen. Busur aorta pada burung hanya ada satu, yaitu arcus aorta
yang menuju ke sebelah kanan.
Arah aliran darah:
1) Darah dari vena (membawa CO2) —> serambi
kanan —> dipompa keluar melalui arteri dada —> paru-paru.
2) Dalam paru-paru (darah melepas CO2 dan
mengambil O2)—> serambi kiri —> darah dipompa keluar melalui aorta untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.
3) Aorta bercabang-cabang menjadi pembuluh
kapiler yang terdapat dalam jaringan.
4) Dalam jaringan, pembuluh kapiler darah
(memeberi O2 dan mengambil CO2 dan air) —> vena —> serambi kanan —>
dst.
Langganan:
Postingan (Atom)